Kabel fiber optik, (ilustrasi). PT Telkom Indonesia berencana melakukan investasi berupa pemasangan jaringan fiber optik agar layanan internet dan telekomunikasi bisa lebih optimal menjangkau masyarakat di Pulau Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara .
REPUBLIKA.CO.ID, MALUKU -- PT Telkom Indonesia berencana melakukan investasi berupa pemasangan jaringan fiber optik agar layanan internet dan telekomunikasi bisa lebih optimal menjangkau masyarakat di Pulau Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), yang merupakan daerah terluar di Provinsi Maluku.
Jaringan Serat Optik Telkom
Ia menjelaskan jaringan fiber optik internet yang disiapkan adalah untuk WiFi Indihome. Untuk rencana investasi fiber optik, tambah Haris, perlu dilihat daya dukung yang ada seperti jaringan listrik.
Menurutnya, apabila Telkom tak melakukan modernisasi jaringan, akses kecepatan yang didapat pelanggan maksimal hanya 4 Mbps. Sementara, serat optik mampu menghasilkan bandwith hingga 100 Mbps. Di samping itu, modernisasi jaringan merupakan salah satu langkah Telkom untuk menyediakan akses pita lebar ke seluruh pelosok Indonesia sehingga dapat mendorong aktivitas ekonomi berbasis digital. Sekadar diketahui, Kawasan Industri Terboyo Semarang berlokasi di Kecamatan Genuk. Kawasan ini dibangun pada area seluas 300 hektar dan dikelola oleh PT Merdeka Wirastama.(Cas)
Jakarta, Beritasatu.com - Telkom Group melalui anak usahanya bersinergi melakukan pengembangan jaringan fiber optik di Indonesia. Hal ini ditandai penandatanganan kerja sama proses desain, implementasi operasional dan pemeliharaan jaringan fiber optik antara perusahaan menara telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel dengan perusahaan infrastruktur jaringan fiber optik, PT Telkom Akses belum lama ini.
Dalam sambutannya Direktur Utama Telkom Akses I Ketut Budi Utama menyampaikan Telkom Akses siap memberikandukungan untuk Mitratel dengan kapabilitas yang dimiliki perusahaan. "PT Telkom Akses memiliki portfolio dan operasional jaringan fiber optik terbesar di Indonesia yang disiapkan untuk Telkom Group, dengan kolaborasi ini akan memberikan dampak positif Mitratel mengakselerasi go-to-market," kata I Ketut Budi Utama dalam keterangan tertulisnya Selasa (5/4/2022).
Dia mengatakan melalui kerja sama ini Mitratel akan mengoptimalkan sinergisitas kekuatan infrastruktur dan kompetensi Telkom Group meliputi digital connectivity, digital platform dan digital services. "Kerja sama ini tidak hanya mengakselerasi proses deployment jaringan fiber optik, tetapi mengoptimalkan seluruh resources Telkom Akses khususnya integrated planning tools dan experienced fiber optic technician," kata dia.
Pada akhir 2021, 11.851 tower dari total lebih dari 28.206 tower Mitratel telah tersambung dengan jaringan fiber optik dan saat ini sedang berjalan pembangunan 6.000 Km tambahan jaringan baru di lima provinsi yang akan semakin mempercepat pemenuhan kebutuhan operator telekomunikasi untuk mengimplementasikan 5G di Indonesia.
Dalam keterangan resminya, Minggu (25/11/2018), Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga mengatakan pihaknya terus memperluas modernisasi jaringan seiring dengan naiknya kebutuhan penerapan kota pintar. Saat ini, katanya, sudah terdapat 82 kota yang telah tersentuh kabel serat optik dari modernisasi jaringan.
Perkembangan dunia teknologi telekomunikasi yang sangat pesat, mengakibatkan kebutuhan manusia akan layanan komunikasi seperti video, voice, dan data semakin meningkat maka diperlukan jaringan yang dapat memberikan performansi yang lebih baik, saat ini penggunaan serat optik sebagai media transmisi digunakan pada Fiber to the home (FTTH), dan teknologi Coarse Wavelength Division Multiplexing (CWDM) yang merupakan teknologi transmisi serat optik yang mengombinasikan beberapa panjang gelombang yang berbeda dalam sebuah serat optik dengan spacing channel 20 nm. Pada penulisan skripsi ini mengambil sampel di kota Banjar Patroman, sebagai kota kecil yang sedang berkembang dalam bidang telekomunikasi dimana media transmisi yang awalnya berupa kabel tembaga diganti menjadi kabel serat optik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan teknologi CWDM apabila diimplementasikan pada FTTH dimana dibuat simulasi dengan empat daerah di kota Banjar Patroman dengan jarak yang berbeda. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software Optisystem versi 15, dan dilakukan perhitungan parameter kelayakan Link Power Budget, Rise Time Budget, dan Bit Error Rate (BER). Berdasarkan hasil simulasi menunjukan bahwa penggunaan teknologi CWDM pada FTTH menghasilkan daya terima sebesar -25,76 dBm dengan BER 2,9x10-14 pada jalur 1, sebesar -25,93 dBm dengan BER 7,43x10-13 pada jalur 2, sebesar -26,18 dBm dengan BER 1,09x10-11 pada jalur 3, dan sebesar -27 dBm dengan BER 2,14x10-8 pada jalur 4. Hasil dari Rise Tme Budget sebesar 0,06708 ns untuk jalur 1, sebesar 0,0806 ns untuk jalur 2, sebesar 0,1007 ns untuk jalur 3, dan sebesar 0,1643 ns untuk jalur 4.
Implementasi pembangunan jaringan kabel serat optik khususnya jaringan fiber to the home (FTTH) saat ini sudah sampai pada tahap yang harus memperoleh perhatian khusus, terutama dalam hal penyediaan tenaga ahli kabel serat optik. Untuk memeperoleh hasil pembangunan jaringan kabel serat optik sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan diperlukan sumber daya manusia dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang memadai.
Dia berharap keberadaan jaringan fiber optik ini mampu memajukan perekonomian masyarakat. Dampaknya perekonomian daerah juga akan maju, sehingga ekonomi digital nasional akan terealisasi sesuai keinginan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital Asia Tenggara. (MC. Isen Mulang)
Budi juga menanggapi kerja sama yang dijalin Mitratel dengan PT Alita Praya Mitra (ALITA) dalam memperluas cakupan layanan serat optik secara nasional berupa pembangunan jaringan serat optic sepanjang 6 ribu kilometer di 5 provinsi yang akan mendukung fiberisasi sekitar 1.500 tower Mitratel.
Infrastruktur ini akan memiliki kapasitas kabel serat optik dua kali lipat dibandingkan dengan infrastruktur SEA-ME-WE sebelumnya. Menurut Chief Executive Officer Telin Budi Satria Dharma Purba pembangunan sistem kabel laut SEA-ME-WE 6 akan menambah infrastruktur global Telin yang sudah ada. 2ff7e9595c
Comments